Kota Bekasi - Pemerintahan Trump dilaporkan sedang menjajaki kemungkinan merelokasi sebagian dari 2,3 juta penduduk Gaza ke luar wilayah itu sebagai bagian dari upaya rekonstruksi, demikian laporan NBC, mengutip seorang pejabat transisi anonim.
Pejabat transisi tersebut mengatakan kepada NBC bahwa Indonesia, misalnya, adalah salah satu lokasi yang sedang dibahas untuk tempat tujuan beberapa orang.
Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, sedang mempertimbangkan untuk mengunjungi Jalur Gaza untuk mempertahankan kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada hari Minggu (19/01/2025)
Seorang pejabat mengatakan kepada NBC bahwa Witkoff juga berencana untuk hadir hampir secara konstan di wilayah tersebut selama beberapa minggu dan bulan mendatang untuk mengatasi masalah gejolak di lapangan yang ia yakini dapat membatalkan kesepakatan gencatan senjata.
"Anda harus selalu siap siaga, dan siap mengatasi masalah jika terjadi," kata pejabat itu.
Untuk saat ini, kekhawatiran utama utusan Trump adalah insiden jahat yang dipicu oleh interaksi sehari-hari yang tak terelakkan di lapangan di Gaza dan sekitarnya, bahkan dengan adanya perjanjian gencatan senjata.
"Ingat, ada banyak orang, radikal, fanatik, bukan hanya dari pihak Hamas, dari sayap kanan pihak Israel, yang benar-benar terdorong untuk menggagalkan seluruh kesepakatan ini," kata pejabat itu.
Utusan presiden terpilih menggunakan sejarah Trump dengan Israel dan dinamikanya dengan Netanyahu untuk menekan Israel, kata sumber tersebut.
Witkoff bertemu dengan Perdana Menteri Israel pada hari Sabtu untuk bertukar pendapat yang pedas.
Dia mengatakan kepada orang-orang secara pribadi bahwa perkataannya kepada Netanyahu pada hari Sabtu, (11/1/2025), bukanlah ancaman dan bahwa salah satu pembantu dekat Netanyahu, Menteri Ron Dermer, telah mengundangnya ke kediamannya.
Dalam diskusi dengan pejabat Israel, ia juga tidak ragu untuk menunjukkan semua yang telah dilakukan Trump untuk Israel.
Dalam masa jabatan pertamanya, Trump memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem yang diduduki , mengakui Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki sebagai wilayah Israel dan memotong bantuan AS untuk Palestina.
(Red)